Senin, 14 September 2015

Apa dan Bagaimana Toxoplasmosis Itu?



Apa dan Bagaimana Toxoplasmosis Itu?

Apa itu Toxoplasmosis?
Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Jadi Toxoplasma bukan virus, melainkan parasit.

Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Apa saja yang dapat menularkan toxoplasmosis?
Semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Hewan yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, kucing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.

Bagaimanakah Gejalanya?
A. Pada kucing  
Tergantung dimana kista berada dalam jaringan tubuh.
Misalnya,
* pada paru-paru Gejala radang paru-paru (pneumonia), batuk, sesak nafas
* pada hati Tampak gejala icterus
* pada otak  Kejang-kejang
* pada mata Uvitis

* pada usus  Diare
 
B. Pada anjing
Sering terjadi kelemahan dari otot-otot, di samping adanya pembengkakan kelenjar-kelenjar pertahanan karena kista Toxoplasma gondii banyak terdapat pada jaringan urat daging yang banyak persyarafan sehingga kadang-kadang anjing yang bersangkutan memperlihatkan kejang-kejang. 
Penyakit Toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, kelainan janin/kematian janin baik pada manusia maupun pada hewan potong. Di samping itu,Toksoplasmosis juga dapat menyebabkan kematian pada penderita penyakit Immunosupressive
C. Pada Manusia
Gejala penyakit Toksoplasmosis pada wanita antara lain dapat menyebabkan keguguran pada kehamilan muda, kelainan atau kematian janin. Disamping itu, gejala klinis yang sering ditemukan yaitu adanya retinocorioditis pada mata yang bisa menyebabkan kebutaan dan gejala lymphadenitis.

Bagaimana Toxoplasmosis Menular ke Manusia?
Pada prinsipnya penularan toxoplasma terjadi jika manusia "memakan/menelan" toxoplasma dalam keadaaan hidup. Terdapat 3 bentuk toxoplasma yang dimaksud, yaitu berupa Bradizoit (Bradyzoite atau tissue cyst), Takizoit (Tachyzoite), dan kista/telur toxoplasma (Oocyst).
Cara penularannya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.    Merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang mengandung toxoplasma hidup.
Maksudnya : Manusia tertular toxoplasma akibat memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna, dimana daging tersebut mengandung Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka masaklah daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajat celcius.
2.    Manusia tanpa sengaja menelan/memakan Telur/ Kista Toxoplasma
Contohnya: manusia memakan buah-buahan atau sayuran TANPA DICUCI dengan bersih, dimana pada buah-buahan atau sayuran tersebut menempel telur toxoplasma (biasa disebut kista toxoplasma).
Pencegahannya ?
Penyuluhan tentang perlunya meningkatkan kesehatan lingkungan dan personal hygiene terutama tentang:
Benar-benar memasak semua daging (daging beku selama beberapa hari juga mengurangi kemungkinan Toxoplasma).
  Mencuci tangan dan peralatan dengan benar setelah menyentuh daging mentah.
  Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
  Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi atau minum air mentah.
  Beri makan kucing dengan makanan yang dimasak dengan matang.
  Taruh kotak pasir kotoran kucing di luar ruangan saat tidak digunakan.

Pengobatan?
Toxoplasmosis dapat diobati dengan :
Sulfadiazine, Pyremethamine,  Asam Folat, Spiramicin dan Rofamicin

Dokter Hewan Praktek Di Bengkulu

Info dokter hewan praktek di kota Bengkulu

1. drh Iyan Kurniawan (Pindah Tugas Ke Medan)
 Alamat : Jl kepodang no 174, cempaka permai, gading cempaka, Bengkulu
 No HP : 085369955403

2. drh Jananta
 Alamat : Lab. Kesmavet Bengkulu (depan RS Raflesia)
 No HP : 08127374488

3. drh. Okman
 Alamat : -
 No HP : 0815340207771

nantikan updatean selanjutnya

Minggu, 13 September 2015

Mengenal Zoonosis

Zoonosis

Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya. Zoonosis mendapat perhatian secara global dalam beberapa tahun terakhir baik mengenai epidemiologi, mekanisme transmisi penyakit dari hewan ke manusia, diagnosa, pencegahan dan kontrol 

Berdasarkan Reservoir Ada dua jenis zoonosis berdasarkan reservoirnya
  1. Antropozoonosis: penyakit yang dapat secara bebas berkembang di alam di antara hewan liar maupun domestik. Manusia hanya kadang terinfeksi dan akan menjadi titik akhir dari infeksi. Pada jenis ini, manusia tidak dapat menularkan kepada hewan atau manusia lain. Berbagai penyakit yang masuk dalam golongan ini yaitu Rabies, Leptospirosis, tularemia, dan hidatidosis.
  2. Zooantroponosis: zoonosis yang berlangsusng secara bebas pada manusia atau merupakan penyakit manusia dan hanya kadang-kadang saja menyerang hewan sebagai titik terakhir. Termasuk dalam golongan ini yaitu tuberkulosis tipe humanus disebabkan oleh Mycobacterium tubercullosis, amebiasis dan difteri.
  3. Amphixenosis: zoonosis dimana manusia dan hewan sama-sama merupakan reservoir yang cocok untuk agen penyebab penyakit dan infeksi teteap berjalan secara bebas walaupun tanpa keterlibatan grup lain (manusia atau hewan). Contoh: Staphylococcosis, Streptococcosis.
Berdasarkan kejadiannya
Perubahan-perubahan besar dunia yang saat ini terjadi telah memicu terjadinya emerging dan re-emerging zoonosis . Emerging zoonosis memiliki definisi yang secara umum mencakup salah satu dari tiga situasi penyakit zoonotik seperti:
  1. agen patogen yang telah diketahui muncul pada suatu area baru
  2. agen patogen yang telah diketahui atau yang berkerabat dekat terjadi pada spesies yang tidak peka atau.
  3. agen patogen yang tidak atau belum diketahui terdeteksi untuk pertama kali

Sedangkan re-emerging zoonoses adalah suatu penyakit zoonotik yang pernah mewabah dan sudah mengalami penurunan intensitas kejadian namun mulai menunjukkan peningkatan kembali Faktor-faktor yang memicu emerging dan re-emerging zoonosis yaitu:

  1. perubahan ekologi
  2. perubahan demografi dan perilaku manusia
  3. perjalanan dan perdagangan internasional
  4. kemajuan teknologi dan industri
  5. adaptasi dan perubahan mikroorganisme
  6. penurunan perhatian pada tindakan-tindakan kesehatan masyarakat dan pengendalian
  7. perubahan pada individu inang, misalnya imunodefisiensi 
Penularan Zoonosis
Penularan zoonosis antara lain terjadi melalui makanan (foodborne), udara (airborne) dan kontak langsung dengan hewan sakit. Bahaya biologis pangan yang dapat menyebabkan zoonosis yaitu:
  • Bakteri : Bacillus anthracis, Brucella abortus, Brucella melitensis, Mycobacterium bovis, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi.
  • Virus: Hepatitis A Virus, Hepatitis E Virus.
  • Parasit : Taenia saginata, T. solium, T. asiatica, Trichinella spiralis, ''Toxoplasma'', ''Echinococcus granulosus'', E. multilocularis
  • Prion: Bovine Spongioform Encephalopathy (BSE).

First Post

Selamat Siang Sahabat Para Sahabat

Ini adalah peertama kali saya buat blog, tujuan saya buat blog untuk menyajikan info info di dunia kedokteran hewan sesuai dengan bidang ilmu saya. Mohon bantuannya para sahabat

trimakasih
drh iyan

Perkiraan Dampak Ekonomi Penyakit Porcine Reproductive and Respiratory Sydrome (PRRS) di Sumatera Utara

  Perkiraan Dampak Ekonomi Penyakit   Porcine Reproductive and Respiratory Sydrome (PRRS) di Sumatera Utara   Oleh : Iyan Kurniaw...